Sampah memang sudah menjadi persoalan serius yang serius tidak hanya dialami negara Indonesia saja. Akan tetapi juga di dunia. Beberapa negara maju di dunia sudah menerapkan sistem pengolahan sampah yang jelas dan juga tegas. Bahkan sebagian negara sudah membuat peraturan pelarangan penggunaan kantong plastik dan menerapkan penggunaan kantong kain atau kantong yang berbahan daur ulang sebagai pengganti kantong plastik sebagai wadah berbelanja.
Untuk itu ada baiknya kita mencontoh beberapa negara tersebut dalam hal pengolahan sampah agar tercipta lingkungan yang bersih, nyaman dan indah. Berikut deretan negara yang memiliki pengelolaan sampah yang dianggap terbaik di dunia [1].
-
Jepang
Pemerintah kota negara ini telah membuat peraturan tentang pengelolaan sampah. Jepang menyiapkan dua buah kantong plastik besar dengan warna berbeda, hijau dan merah selain itu juga kantong plastik tersebut juga dibedakan berdasarkan beberapa kategori seperti, botol PET, botol beling, kaleng, batu batere, barang pecah belah, sampah besar dan elektronik yang masing-masing memiliki cara pengelolaan dan jadwal pembuangan berbeda.
Di tempat umum sudah tersedia kotak-kotak sampah yang terkategori. Bahkan di supermarket dan beberapa toko di Jepang juga ada kotak daur ulang.
-
Eropa
Beberapa negara yang sudah maju menerapkan pengolahan sampah dengan modern dimulai dengan Belanda yang kini telah modern dalam pembakaran sampah. Teknologi tersebut memungkinkan pembakaran tidak menimbulkan efek sampingan yang merugikan kesehatan. Agar tujuan tercapai, sebelum dibakar sampah harus dipilah-pilah, bahkan sejak dari rumah, hanya yang tidak membahayakan kesehatan yang boleh dibakar. Sampah yang memproduksi gas beracun ketika dibakar harus diamankan dan tidak boleh dibakar berbeda dengan Belanda, negara Sweda membuat sebuah kebijakan seperti Pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA harus berkurang sampai dengan 70 % pada tahun 2015. Sedangkan Jerman terdapat perusahaan yang menangani kemasan bekas (plastik, kertas, botol, metal dsb) di seluruh negeri, yaitu DSD/AG (Dual System Germany Co). DSD dibiayai oleh perusahaan-perusahaan yang produknya menggunakan kemasan. DSD bertanggung jawab untuk memungut, memilah dan mendaur ulang kemasan bekas.
-
Korea Selatan
Negara ini memiliki cara unik sendiri dalam menerapkan pengolahan sampah. Setiap kantong punya warna berbeda untuk membedakan jenis sampah yang dibuang. Selain itu sudah tertera informasi mengenai wilayah dimana Anda tinggal. Jadi kalau membuang sampah sembarangan sudah pasti dapat dilacak keberadaannya. Mereka juga menerapkan denda yang harus dibayar apabila ketahuan membuang sampah makanan yang tersisa.
-
Inggris
Untuk negara ini hampir sama dengan beberapa negara lainnya dengan menyediakan beberapa tempat sampah ukuran sedang dan dengan warna yang berbeda dan terdapat informasi yang tertera di depannya.
Itulah beberapa negara maju yang telah menerapkan pengolahan sampah yang benar. Meski begitu akan tetapi Indonesia juga sudah mulai bergerak maju dalam mengolah sampah yang benar dan tepat. Contohnya seperti inovasi yang dilakukan AQUA berkolaborasi dengan Grab membangun aplikasi pengumpulan kemasan bekas yang bertujuan untuk memudahkan konsumen yang ingin mendaur ulang sampahnya sekaligus mengedukasi masyarakat secara luas, tentang pentingnya memilah dan mengumpulkan sampah mulai dari rumah tangga [2].
Dengan begitu kegiatan-kegiatan kecil dengan sampah plastik diharapkan memberikan dampak yang besar bagi kebersihan lingkungan dan dapat menyelamatkan hewan-hewan di dunia agar tidak terjerat tumpukan sampah plastik yang dibuang sembarangan.
Sumber: