Masa subur perempuan terjadi saat masa ovulasi atau saat ovarium melepas sel telur. Di saat inilah jika terjadi pembuahan, peluang terjadi kehamilan sangat tinggi. Lantas bagaimana untuk mengetahui masa subur? Terdapat beberapa cara untuk mengetahuinya, satu di antaranya dengan melakukan perhitungan kalender masa subur.
Melakukan perhitungan menggunakan kalender masa subur yakni dengan menghitung siklus haid dari hari pertama haid di tiap periode. Sebab untuk mengetahui masa subur atau melakukan perhitungan kalender harus memiliki catatan periode haid untuk mengetahui siklus haid. Siklus hadi sendiri adalah rentang waktu tiap hari pertama haid ke hari pertama periode berkutnya.
Ketahui Ciri-ciri Masa Ovulasi
Selain dengan menghitung menggunakan kalender masa subur, mengetahui masa subur bisa dengan melihat tanda-tanda tubuh. Tubuh akan menunjukkan tanda saat telah siap melakukan ovulasi. Berikut tanda-tanda tubuh sedang mengalami ovulasi:
-
Suhu basal dalam tubuh meningkat
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh pertama di pagi hari. Bisa dirasakan sebelum beranjak dari tempat tidur sebelum melakukan aktivitas. Coba ukur suhu tubuh saat baru bangun dan ingat sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu tubuh basal berada pada angka antara 35,5 derajat celcius hingga 36,6 derajat celcius.
Saat proses ovulasi, suhu tubuh basal akan sedikit naik sekitar 0,4 derajat celcius hingga 0,8 derajat celcius. Hal ini karena suhu tubuh basal mengikuti kadar hormon dalam tubuh. Seperti saat tubuh melepas sel telur, hormon tubuh akan berubah begitu pula dengan suhu tubuh basal.
Cara ini mudah dilakukan namun butuh konsistensi untuk mengukur suhu tubuh setiap pagi untuk mengetahui perubahan suhu tubuh basal. Siapkan pengukur suhu tubuh di tempat tidur agar lebih mudah. Gunakan termometer basal khusus untuk dapat membaca perubahan suhu berbeda beberapa derajat.
-
Perubahan pada lendir serviks
Berikutnya dengan memperhatikan perubahan pada lendir serviks atau cairan dari vagina. Perubahan hormon tubuh yang mengontrol siklus haid berpengaruh pada lender serviks atau mulut rahim. Pada masa ovulasi akan terjadi perubahan dari jumlah lendir, warna hingga tekstur lendir.
Pada masa ovulasi, jumlah lendir jauh lebih banyak. Teksturnya lebih elasti, transaran dan licin seperti putih telur. Kondisi ini juga membantu memudahkan prosesn pembuahan. Karena tekstur yang demikian membantu sel sperma berenang lebih cepat mencapai sel telur.
Selengkapnya tekstur lendir pada mulut rahim mendekati masa ovulasi menjadi lebih lengket, jumlah lebih banyak dan berwarna keruh. Sedangkan saat masa ovulasi atau masa subur, lendir menjadi basah, kebih licin dan elastis serta berwarna lebih transparan. Masa ovulasi ini biaadanya hanya 3-4 hari. Sedangkan setelah ovulasi lendir menjadi lebih kering dan dalam jumlah sedikit.
Namun perlu diperhatikan pula tekstur lendir pada mulut rahim juga bisa disebabkan karea infeksi vagina atau penyakit lainnya.
-
Perubahan ketegangan mulut rahim
Selama masa ovulasi mulut rahim akan terasa lebih lembut, tinggi dan lebih terbuka. Hal ini untuk membuat sel sperma masuk ke leher rahim lebih mudah untuk segera membuahi sel telur. Secara kasat perubahan mulut rahim ini suli dibedakan. Perlu memegang atau memeriksa dengan jari untuk menemukan bedanya.
Perubahan mulut rahim ini memang sebagai proses memudahkan dalam proses pembuahan. Karenanya dikatakan masa ovulasi merupakan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual agar segera memperoleh keturunan.
Demikian mengetahui ciri-ciri masa subur selain menggunakan perhitungan kalender. Proses pembuahan di masa subur memberika peluang untuk memperoleh keturunan lebih besar dari masa biasanya.